1. PENGERTIAN SENI GRAFIS
Istilah GRAFIS berasal dari bahasa inggris GRAPH atau GRAPHIC yang berarti membuat tulisan atau menggambar dengan cara ditoreh atau digores. Grafi atau Grafis juga bisa diartikan gambaran nyata.Dengan demikian, SENI GRAFIS adalah karya seni rupa dua dimensi yang proses pembuatannya melalui teknik cetak.
2. SEJARAH SENI GRAFIS
Mulanya, seni grafis berkembang di China. Disana, seni grafis digunakan untuk menggandakan tulisan-tulisan keagamaan. Tulisan tersebut diukir pada bidang kayu dan di cetak diatas kertas. China menemukan kertas secara massal pada tahun 105 yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Yi.
3. JENIS-JENIS SENI GRAFIS
- Relief/cetak tinggi
Cetak relief merupakan proses dimana lapisan timbul pada lempengan cetakan atau balok kayu yang di beri tinta sedangkan are yang timbul atau tersembunyi bebas tinta, sehingga pada saat ditempelkan dapat membentuk sebuah cetakan yang diinginkan. Contohnya pada pembuatan stempel.
- Engraving, merupakan teknik yang dikembangkan di Jerman pada tahun 1430. Engraving berasal dart ukiran halus yang sering digunakan oleh tukang emas untuk melakukan dekorasi pada karya sent mereka. Dalam melakukan teknik engraving, seseorang atau seniman haws memiliki keterampilan, karena selalu menggunakan alat yang tergolong rumit, yaitu burin. Burin berfungsi untuk mengukir logam. Cara menggunakan engraving pada karya seni, yaitu seluruh permukaan plat logam diberi tinta. Lalu, tinta dibersihkan dari permukaan hingga yang tertinggal hanya tinta yang berada digaris yang diukir. Setelah itu, plat logam diletakkan pada alat pres yang mempunyai tekanan tinggi bersama dengan lembaran kertas yang telah dibasahi untuk dilunakan. Selanjutnya menggunakan kertas untuk mengambil tinta dan garis engraving pada bagian yang diukir dan menghasilkan karya cetak yang berkualitas baik.
- Etsa atau Etching, adalah teknik cetak yang menggunakan perangkat media cetak yang berwujud lempengan tembaga. Dalam pembuatan karya seperti klise yang mengacu pada cetakan dilakukan dengan cara menggunakan larutan asam nitrat atau HNO3 yang mempunyai sifat korosit terhadap tembaga. Penemu teknik Etsa atau Etching adalah Daniel Hopfer (1470-1536). Dia berasal dart Augsburg, Jerman dan mendekorasi baju besinya menggunakan teknik ini. Jika teknik engraving membutuhkan keterampilan khusus dalam pertukangan logam, Etsa lebih mudah dipelajari bagi seniman yang suka menggambar.
- Mezzotint, merupakan salah satu teknik cetak dengan menggunakan plat logam yang lebih dahulu dibuat secara kasar dan merata. Gambar dibuat dengan mengerok halus mengasarkan bagian permukaan logam untuk membuat efek gelap menjadi terang. Alat yang digunakan untuk teknik Mezzotint, yaitu rocker. Metode mezzotintpertama kali digunakan oleh Ludwig von Siegen (1609-1680). Proses cetak seperti ini dipakai secara mendalam di Inggris untuk membuat ulang foto dan lukisan mulai pertengahan abad ke-18 M.
- Drypoint, adalah salah satu variasi dari engraving. Proses pembuatan teknik drypoint adalah dengan goresan langsung menggunakan alat yang runcing. Goresan pada teknik drypoint akan meninggalkan kesan kasar pada tepi garis. Kesan ini memberi ciri khas pada kualitas garis yang lunak dan kadang berkesan kabur. Drypoint hanya berfungsi untuk jumlah edisi yang sangat kecil dan terbatas, yaitu sekitar sepuluh sampai dua puluh karya karena adanya tekanan alat press yang dengan cepat merusak kesan kabur yang sudah dibuat. Untuk mengatasi hal ini, penggunaan electro-plating atau pelapisan secara elektrik dengan bahan logam lain sudah dilakukan sejak abad ke-19 M yang digunakan untuk mengeraskan permukaan plat. Teknik drypoint pertama kali dilakukan oleh seorang seniman grafis dari Jerman Selatan pada abad ke-1 5 M yang mempunyai julukan Housebook Master. Semua karya yang dihasilkannya menggunakan, teknik drypoint
- T 55, merupakan tipe screen yang mempunyai sifat banyak meloloskan tinta karena mempunyai pori-pori yang besar. Tipe ini berguna untuk mencetak gambar pada handuk atau karung gula yang mempunyai permukaan kasar.
- T 90, merupakan tipe screen yang mempunyai pori-pori yang lumayan rapat. Tipe ini mempunyai banyak fungsi untuk mencetak kaos dan spanduk.
- T 120, merupakan tipe screen yang mempunyai pori-pori lebih rapat. Tipe ini biasanya berguna untuk mencetak permukaan kayu lapis, kertas karton, dan kulit.
- T 150, merupakan tipe screen yang sering difungsikan untuk mencetak pada permukaan bahan serat atau fiber, formika, dan imitasi.
Komentar
Posting Komentar